Kamis, 03 November 2011

November 2010

November 2010




“Apa pelajaran saya kurang betul sehingga nilai kamu ini selalu merah?! Bagaimana nanti kata orangtuamu tahu?!! Tolong ikuti pelajaran dengan serius!” Gubrak!!! Pagi-pagi sudah dapat omelan dari guru bahasa indonesia, Pak Makmur.
“Iya, maafin saya, Pak.” Ucapku. Memang malas aku menanggapi serius.
“Kamu ini! Belajr benar-benar di rumah, jangan jadi anak malas.” Lanjut omelannya, “Lihat , ini hasil nilai ulangan kamu. Paling jelek dari 25 siswa di kelas ini.” Ujarnya lagi sambil menyodorkan kertas, kertas ulangan Bahasa Indonesia punyaku.
“25… wedew.” Benar responku selalu biasa-biasa saja walaupun sering dapat nilai merah,misal 15, 40, 45, dan paling tinggi 65. Hhaha…. Belum lagi pelajaran Bahasa Inggris, lebih parah, 0, 0, 0, 15. Hhaha… Tapi menurutku terlalu berat jika merenungi hasil nilai itu. Toh nanti ada remedialnya juga.
“Berapa lu?” tanya Deka, teman akrabku.
“Nih.” Kuperlihatkan nilaiku.
“Wadueh! Parah banget sih! Lo liatin nih nilai gue. Hhehe…” ujarnya mengejek sambil memaparkan hasil ulangannya, 80. Hmm..bagus pikirku.
“Iya iya, gue tau kok kalo lu pinter..” ucapku. Lalu aku lipat kecil-kecil kertas ulanganku.
“Dan hasil nilai ulangan sempurna pada saat ini kembali diraih Rengga Dwika Areland bagus pertahankan terus nak Rengga.” Semua mata pun tertuju pada Rengga, anak berkacamata itu. Heleh,, begitu saja bangga, pikirku.
“Tentu saja dia pintar, diakan punya empat mata.” Bisikku pada Deka yang duduk di depanku. Akupun tertawa sangat senang, tapi Deka hanya senyum saja. Itu nggak lucu ya? Dan kulihat Pak Makmur berjalan di samping tempat dudukku. Dalam hatiku berkata “iya pak, ue ngerti  kog harus diam. :P Lalu pelajaran pun berlangsung hikmat. Untukku, masuk telinga kanan lalu keluar dari telinga kanan lagi. Hhaha…

$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$

“Teng !!!!!!!!!!!” lonceng tanda habis satu mata pelajaran berbunyi.
“Akihrnya…” ujarku agak pelan. Takut kena marah lagi.
“Baik anak-anak, terima kasih sudah mengikuti pelajaran hari ini dengan baik.” Ucap Pak Makmur.
“Sama-sama, Pak.” Jawab beberapa murid. Aku sih diam saja karena aku bukan murid yang mengikuti pelajaran beliau dengan baik.
“Remedialnya akan  dilaksanakan pertemuan minggu depan. Tolong belajar dengan sungguh-sungguh, ya. Saya permisi dulu, wasalamu’alaikum wr.wb.” sambungnya sambil meninggalkan kelas dengan senyum ramah.
“Habis ini, Bahasa Inggris. Yeeyy!!!!!” ujar temanku yang satu ini, Saju. Katanya sih keturunan India, tapi lebih mirip orang Arab yang cantik. Hhahaha… dia sangat menyukai Bahasa Inggris, matematika juga. Dari TK kami berteman dan sekarang di kelas 2 SMA kami sudah saling anggap seperti keluarga, walaupun rumah kami berjauhan. Dan Deka, sahabatku sejak kelas 5 SD.
“Hhaha.. bener tu, Sa. Tapi Lu liat deh muka Radet, asem banget.” Ujar Deka sambil melihatku dengan tatapan mengejek. (Radet ^^ nama panggilan akrab dari Saju dan Deka.)
“Lu bedua sih enak, dijelasin dikit aja udah ngerti. Kalo gue, biar panjang lebar kayak tembok raksasa juga nggak bakalan ngerti.” Jawabku lempang.
“Gue ‘kan udah bilang, kalo mau pinter dating aja ke home gue, kita learning bareng. I’m ready to become your teachers. All subject teachers. Jujur gue males ke rumah lo karena jarak yang amat sangat jauh. Hhehe..” lagi Saju berkata.
“Huuhhhh.. gue juga males tau diajari ame lu.” Ujarku juga tak mau kalah mengejek. Lalu kami tertawa bersama.
“Sssssttt.. ne quiet, please!!!” ucap ketua kelas, temannya si pintar Rengga.
“Gue tau, kog.” Ucap Deka dengan gayanya yang agak tomboy sambil sedikit merapikan kursinya.
Tidak berapa lama, Mrs. Setia Rahani memasuki kelas kami. Dan menyerocos seperti biasa dengan Bahasa Inggris medoknya itu. Jujur saja tidak begitu aku mengerti. 100% harus memakai Bahasa Inggris, sullit banget pikirku. Jadi, aku hanya diam. And then… (eh, tu lu bisa Bahasa Inggris. Jawab: ya, little little I can)
“Adetra Sadira Shamerealqueen, how about your brain?! Your exam very very very bad! And this is repeat again!” Mrs. Setia says… (eh, emangnya boleh ngulang-ngulang kata dalam Bahasa Inggris??? Btw, kenapa nama gue bule buanggets?! Hmm.. mungkin ortu gue salah sebut waktu akikah n ngebuat akta lahir. Hhaha)
I’m very disappointed about that. You’re promise not got a bad score again. But look it, your score is very bad, you’re only.” Lanjutnya lagi. Hadueehhh, untung masih ngerti dikit. Dan kujawab..
“sorry, Mrs..”
Harus ditranslite
Mrs. :”Kamu ini tidak akan dapat maaf lagi. Sudah terlalu banyak kamu membuat nilai merah di buku nilai saya. Tidak bisa ditoleransi lagi. Mulai hari ini sampai besok kamu harus mendapat pelajaran tambahan.”
Radet :”Apa? Nggak salah ngomong , Mrs?”
Mrs. :”Tolong pakai Bahasa Inggris. Pulang sekolah kamu tetap di kelas dan Rengga tolong kamu berikan dia pelajaran tambahan Bahasa Inggris yang baik dan benar. Waktu kalian satu jam.
Radet: “Buset! Lama banget!”
Mrs.: “English please, Adetra!”
Radet: “Sorry, Mrs. Tapi kenapa Rengga sih, Mrs? Saju kan juga pintar Bahasa Inggris. Diajarin ama Saju aja deh, Mrs.”

Kamu

Ini kamu,
Tak terhingga bayangan kamu yang memenuhi hatiku
Tak terhitung sudah berapa banyak kusebut namamu dalam lelap
Tak tergoyah berdiri bayangmu di singgasana hatimu
Tapi bayanganmu
Hanya bayanganmu itu yang bisa kubayangkan
Tak tau lagi mungkin selamanya bayangan
Secercah kilau genggaman tangan yang hangat
Belum pernah aku rasakan